Sabtu, 15 Desember 2012

Kepemimpinan

Salah satu sikap terpenting untuk kesuksesan organisasi adalah sikap para pemimpinnya, karena sikap dan perilaku mereka berperan besar dalam membentuk sikap pegawai, misalnya kepuasan kerja dan komitmen mereka terhadap organisasi. Namun, sama seperti pada individu, para pemimpin juga beraneka ragam, dan banyak gaya kepemimpina yang efektif.

Para pemimpin yang berlainan memiliki perilaku yang berbeda pula, tergantung perbedaan individu dan juga kebutuhan pengikut mereka serta situasi di organisasi.

HAKIKAT KEPEMIMPINAN

Dari semua pemikiran dan tulisan mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia, pengaruh, dan tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan penggunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan. Pengaruh berarti bahwa hubungan antara manusia tidak terjadi secara pasif. Pengaruh dirancang untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Oleh karena itu, kepemimpinan di sini didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi 

KEPEMIMPINAN MASA KINI

Hal mnarik tentang kepemimpinan masa kini adalah "pendekatan postheroic" yang mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak kasat mata, dan sering tanpa pamrih dilakukan setiap hari oleh para pemimpin, bukan prestasi hebat pahlawan bisnis kenamaan. Ciri utama pemimpin postheroic adalah kerendahan hati. Kerendahan hati berarti bersikap rendah hati dan tidak berpura-pura. 

Kepemimpinan Tingkat 5

Sebuah penelitian dilakukan oleh Jim Collins dan rekan-rekannya menemukan pentingnya apa yang disebut kepemimpinan Tingkat 5 dalam perusahaan dari sekadar hebat menjadi benar-benar hebat. Seperti yang ia tulis dalam bukunya, Good to Great : Why Some Companies Make the Leap...and Others Don't, kepemimpinan Tingkat 5 merupakan tingkat tertinggi dalam hierarki kemampuan manajer.

Ciri penting pemimpin Tingkat 5 adalah hampir hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi. 

Kepemimpinan Interaktif

Fokus untuk menekan ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain juga merupakan ciri utama kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih menyukai proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal. 

Minat terhadap keemimpinan interaktif tumbuh sebagiannya karena pengamatan terhadap perbedaan cara memimpin perempuan dan laki-laki.

DARI MANAJEMEN KE KEPEMIMPINAN

Manajemen yang baik sangat penting bagi organisasi, namun para manajer yang baik juga harus menjadi pemimpin yang baik, karena kualitas-kualitas manajemen dan kepemimpinan yang berbeda merupakan kekuatan bagi organisasi. 

Manajemen dan kepemimpinan mencerminkan dua rangkaian kualitas dan keterampilan yang sering bertumpang tindih dalam pribadi seseorang. Seseorang bisa lebih cenderung kepada stau rangkaian kulitas, namun seorang manajer idealnya mencapai keseimbangan kualitas manajer maupun pemimpin.

Kepemimpinan tidak dapat menggantikan manajemen, melainkan harus meengkapinya. 

KARAKTER KEPEMIMPINAN 

Karakter adalah ciri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Kepatutan suatu karakter atau kumpuln karakter bergantung kepada situasi kepemimpinan. 

PENDEKATAN PERILAKU

Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasi manusia. Kedua metakategori ini, atau kategori perilaku secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan waku.

Penelitian Ohio State

Berdasarkan penelitian ini, mereka mengidentifikasi dua perilaku utama :
  • Pertimbangan : masuk ke kategori perilaku berorientasi manusia dan berarti sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan, menghargai pikiran dan perasaan mereka, dan membangun rasa saling percaya.
  • Struktur permulaan : Kada perilaku tugas, yaitu sejauh mana sang pemimpin berorientasi tugas dan mengarahkan pekerjaan bawahannya untuk mencapai tujuan. 
Penelitian Michigan

Para peneliti ini menggnakan istilah pemimpin berorientasi pegawai untuk menyebut pemimpin yang menetapkan tujuan berkinerja tinggi dan menampilkan perilaku suportif terhadap bawahan mereka. Pemimpin yang paling tidak efektif disebut pemimpin berorientasi tugas, yaitu mereka yang cenderung lebih memperhatikan pemenuhan jadwal, penghematan biaya, dan efisiensi produksi daripada pencapaian tujuan dan kebutuhan manusiawi.

Kisi-kisi Kepemimpinan

Dengan menggunakan hasil penelitian di Ohio State dan Michigan, Blake dan Mouton mengggagas teori dua dimensi yang disebut kisi-kisi manajerial, yang kemudian diubah oleh Blake dan McCanse menjadi kisi-kisi kepemimpinan. 

Manajemen tim sering dianggap sebagai gaya yang paling efektif dan disarankan bagi pemimpin karena anggota organisasi bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas-tugas. Manajemen klub olahraga terjadi ketika perhatian utama lebih diberikan kepada manusia daripada hasil kerja. Manajemen pemenuhan kewenangan terjadi ketika efisiensi operasi menjadi orientasi utama. Manajemen jalan tengah mencerminkan perhatian sekedarnya terhadap manusia maupun produksi. Manajemen melarat mencerminkan tidak adanya falsafah manajemen, yang berarti manajer tidak banyak menangani hubungan interpersonal atau prestasi kerja. 

PENDEKATAN KONTINGENSI

Kelompok teori yang menggunakan hubungan pemimpin-pengikut dari pendekatan perilaku untuk mendalami bagaimana situasi di organisasi memengaruhi efektivitas pemimpin disebut pendekatan kontingensi

Teori Situasional Hersey dan Blanchard

Teori kepemimpinan situasional merupakan perkembangan menarik dari teori perilaku yang terangkum pada kisi-kisi kepemimpinan. Pendekatan Hersey dan Blanchard banyak berfokus kepada karakteristik pengikut dalam menentukan perilaku kepemimpinan yang sesuai. Menurut teori situaional, seorang pemimpin dapat menggunakan satu dari empat gaya kepemimpinan, berdasarkan gabungan perilaku hubungan (perhatian terhadap manusia) dan tugas (perhatian terhadap produksi).

Teori Kontingensi Fiedler

Fiedler dan rekan-rekannya mendalami unsur-unsur situasi organisasi lain untuk menilai kapan satu gaya kepemimpinan lebih efektif daripada gaya kepemimpinan lain. Cocok tidaknya gaya kepemimpinan seseorang ditentukan oleh apakah situasi yang ada menguntungkan atau tidak bagi sang pemimpin. 

Mencocokkan Gaya Pemimpin dengan Situasi

Pemimpin berorientasi tugas lebih efektif ketika situasinya sangat menguntungkan maupun sangat tidak menguntungkan. Pemimpin-pemimpin berorientasi hubungan paling efektif di situasi yang cukup menguntungkan.

Pengganti Kepemimpinan

Pengganti kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan lagi. Pembatal meniadakan gaya kepemimpinan dan mencegah pemimpin menunjukkan perilaku tertentu.

KEPEMIMPINAN KARISMATIK DAN TRANSFORMASIONAL

Penelitian juga mendalami bagaimana  kepemimpinan dapat menginspirasi dan memotivasi orang melampaui tingkat kinerja mereka. 

Kepemimpinan Karismatik dan Visioner

Pemimpin karismatikmampu mengispirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi. Dampak pemimpin karismatik biasanya muncul setelah : (1) Menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai (2) Menampilkan kemampuan memahami dan berempati terhadap pengikut (3) Memberdayakan dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil. Pemimpn karismatik cenderung sulit ditebak karena mereka menciptakan atmosfir perubahan, dan mereka dapat terobsesi dengan ide-ide visioner yang menggairahkan, menstimulasi, dan mendorong orang lain untuk bekerja keras.

Kepemimpinan Transformasional versus Kepemimpinan Transaksional

Pemimpin transformasional mirip pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan perubahan dengan mengakui kebutuhan dan kepentingan pengikut mereka, membantu mereka memandang masalah lama dengan cara baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo.  Pemimpin transformasional menginspirasi pengikut mereka tidak hanya untuk memercayai dirinya secara pribadi, namun memercayai potensi mereka sendiri untuk membayangkan dan menciptakan masa depan organisasi yang lebih baik. 

Pemimpin transaksional memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan, memelopori struktur, memberikan imbalan yang sesuai, dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan sosial bawahan.

KEPENGIKUTAN

Pemimpin dapat membangun pemahaman tentang pengikut mereka dan cara membantu mereka agar lebih efektif. Memahami perbedaan pengikut dapat meningkatkan efektivitas sebagai pengikut maupun pemimpin.

Sejauh mana seseorang aktif atau pasif serta bersikap kritis dan mandiri atau justru tidak kritis dan bergantung menentukan apakah seseorang akan menjadi pengikut terasing, pengikut pasif, konformis, orang bertahan pragmatis, atau pengikut efektif.

KEKUASAAN DAN PENGARUH

Kekuasaan adalah potensi untuk memengaruhi perilaku orang lain. Kadang-kadang istilah kekuasaan dan pengaruh digunakan bergantian, namun ada perbedaan antara keduanya. Pada dasarnya, pengaruh adalah dampak tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan atau perilaku orang lain. 

Kekuasaan Posisi

Kekuasaan sah, kekuasaan imbalan, dan kekuasaan hukuman semuanya adalah bentuk kekuasaan yang digunakan manajer untuk mengubah perilaku pegawai. 
  • Kekuasaan sah : Kekuasaan yang muncul dari posisi manajemen formal di organisasi dan kewenangan yang diberikan kepadanya.
  • Kekuasaan imbalan : Berasal dari kewenangan untuk memberikan imbalan kepada orang lain. 
  • Kekuasaan hukuman : Kewenangan untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman
Kekuasaan Pribadi 

Kekuasaan pribadi adalah kekuasaan yang banyak muncul dari sumber-sumber internal, misalnya pengetahuan khusus atau karakteristik pribadi seseorang.
  • Kekuasaan ahli : Kekuasaan yang berasal dari pengetahuan atau keahlian khusus seseorang tentang tugas yang sedang dikerjakan.
  • Kekuasaan rujukan : Berasal dari karakteristik pribadi seseorang yang membuat orang lain memihak, menghormati, dan mengagumi hingga menirunya. 
Sumber Kekuasaan Lain

Ada sumber-sumber kekuasaan lain yang tidak berhubungan dengan orang atau posisi tertentu, melainkan peran yang dimiliki seseorang di keseluruhan fungsi organisasi. Sumber-sumber penting ini meliputi :
  • Upaya pribadi : Orang yang menunjukkan inisiatif, bekerja melebihi yang diharapkan dari mereka, mengerjakan proyek yang tidak disukai namun penting, serta menunjukkan minat belajar tentang organisasi dan bisnis sering memperoleh kekuasaan.
  • Jejaring hubungan : Orang yang berkecimpung di jejaring hubungan memiliki kekuasaan yang lebih besar.
  • Informasi : Sumber daya bisnis utama, dan orang yang memiliki akses terhadap informasi dan mengendalikan bagaimana dan untuk siapa informasi didistribusikan biasanya kuat.
Taktik Pengaruh Interpersonal 

Tujuh taktik pengaruh interpersonal bagi pemimpin :
  1. Gunakan persuasi yang rasional
  2. Buat orang lain menyukai anda
  3. Andalkan aturan timbal balik
  4. Bangun aliansi
  5. Bersikap tegas-minta apa yang anda inginkan
  6. Manfaatkan kewenangan yang lebih tinggi
  7. Berikan imbalan atas perilaku yang anda inginkan
KEPEMIMPINAN SEBAGAI PELAYANAN

Karakteristik kepemimpinan abdi dan kepemimpinan moral dapat digunakan oleh pemimpin dengan sukses di segala situasi untuk membuat perubahan positif.

Kepempinan Abdi

Pemimpin abdi melampaui kepentingan diri mereka sendiri untuk melayani orang lain dan organisasi. 

Kepemimpina Moral

Kepemimpinan moral terkait dengan membedakan yang benar dari yang salah dan memilih dan melakukan hal yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar