Jumat, 07 Desember 2012

Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Manajer adalah fungsi eksekutif dari organisasi yang bertanggung jawab untuk membangun dan mengoordinasikan seluruh sistem dan bukan mengerjakan tugas-tugas tertentu. Untuk mendapatkan atau mempertahankan posisi kompetitif, para manajer telah mengubah penekanan mereka pada inovasi, bergeser dari fokus terus-menerus pada baiay pengendalian terhadap investasi masa depan.

Mengapa inovasi itu penting? inovasi dalam produk, layanan, sistem manajemen, proses produksi, nilai-nilai perusahaan, dan aspek lain dari organisasi merupakan faktor yang membuat perusahaan tumbuh, berubah, dan berhasil. Tanpa inovasi, tiada satu perusahaan pun yang dapat bertahan.

Untuk mempertahankan perusahaan atau membuat perusahaan menjadi lebih baik, seorang manajer memerlukan manajemen yang baik. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional. 

Para manajer menggunakan berbagai sumber daya untuk mencapa tujuan-tujuan organisasional melalui 4 fungsi berikut ini :
  • Perencanaan : Mengidentifikasi berbagai tujuan dan sumber daya untuk kinerja organisasi di masa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.  
  • Pengorganisasian : Mencakup menetukan tugas, menentukan tugas, mengelompokkan tugas, mendelegasikan otoritas, dan mengalokasikan sumber daya di seluruh organisasi
  • Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.
  • Pengendalian : Memonitor aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan.
Manajemen sangat penting karena organisasi juga amat penting. Kita mendefinisikan organisasi secara formal sebagai suatu entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakanuntuk mencapai tujuan organisasional.

Tugas manajer bersifat kompleks, multidimensional, dan memerlukan berbagai keterampilan. Keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatur sebuah departemen atau organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori :

  1. Keterampilan Konseptual : kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagai suatu sistem utuh dan hubungan antarbagiannya.
  2. Keterampilan Interpersonal : Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai anggota tim.
  3. Kemampuan teknis : Pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu.
Di masa pergolakan, para manajer harus berdiri tegar dan menerapkan seluruh keterampilan dan kompetensi mereka sehingga dapat menguntungkan organisasi dan seluruh pemegang kepentingannya. Kesalahan manajerial mencakup kemampuan komunikasi dan menyimak yang buruk, keterampilan interpersonal yang buruk, memperlakukan karyawan sebagai instrumen, gagal memperjelas arahan dan ekspektasi kinerja, melarang pendapat-pendapat yang bersebrangan, dan ketidakmampuan membangun tim manajemen yang bercirikan saling percaya dan hormat.

Para manajer bertanggung jawab terhadap berbagai departemen, bekerja di beragam tingkat yang berbeda dalam hierarki, dan memenuhi tuntutan yang berbeda-beda dalam mencapai kinerja tinggi. Jenis-jenis manajemen terdiri dari :
  1. Perbedaan Vertikal : 
  • Manajer puncak : bertanggung jawab terhadap keseluruhan organisasi
  • Manajer tingkat menengah : bertanggung jawab untuk unit-unit bisnis dan departemen-departemen utama
  • Manajer lini pertama : bertanggung jawab secara langsung terhadap produksi barang dan jasa.
    2.  Perbedaan Horizontal :
  • Manajer fungsional : bertanggung jawab bagi departemen-departemen yang mengerjakan tugas fungsional tunggal
  • Manajer umum : bertanggung jawab bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi.
Peneliti menyelidiki apa yang sering dilakukan oleh para manajer. Penelitian tersebut menemukan bahwa baik para manajer pria maupun wanita di lima negara menyatakan bahwa mereka menyenangi kegiatan seperti memimpin orang lain, membuat jaringan, dan melahirkan inovasi. Kegiatan-kegiatan yang paling tidak disenangi oleh para manajer adalah mengendalikan bawahan, menangani pekerjaan yang melibatkan kertas, dan mengelola tekanan deadline. 

Pekerjaan manajer memiliki tempo cepat dan memerlukan banyak energi. Begitu hari seorang manajer dimulai, berbagai gangguan yang tidak diharapkan pun bermunculan. Rapat-rapat baru perlu diadakan. Selama tidak di kantor, para eksekutif tetap membaca materi, menggunakan telpon seluler, panggilan telpon dan email yang berhubungan dengan pekerjaan.

Peran manajer dibagi menjadi 3 kategori konseptual : 
  • informasi (mengelola informasi)
  • Interpersonal (mengelola lewat orang lain)
  • Keputusan (mengelola melalui tindakan)
Usaha kecil makin penting. Sebuah survei tentang tren dan perkembangan usaha kecil di masa depan menemukan bahwa hampir setengah dari responden memandang keterampilan manajemen yang tidak memadai sebagai ancaman bagi perusahaan mereka, dibandingkan dengan kurang dari 25% responden dari organisasi besar. Satu penemuan menarik adalah bahwa para manajer usaha kecil cenderung mengutamakan peran yang berbeda dengan peran manajer perusahaan besar.

Perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat tengah menimbulkan transformasi mendasar yang berdampak besar terhadap pekerjaan manajer. Transformasi ini tercermin dalam transisi menuju tempat kerja baru. Karakteristik utama tempat kerja baru adalah digitalisasi bisnis, yang telah mengubah cara kerja, karyawan, dan tempat kerja itu sendiri secara radikal. Di temoat kerja baru, pekerjaan mengalir bebas dan bersifat fleksibel. Tempat kerja baru diorganisasikan dalam jaringan, bukan hierarki kaku.

Menghadapi transisi ini, para manajer harus memikirkan kembali pendekatan mereka dalam mengorganisasikan, mengarahkan, dan memotivasi para karyawan. Sukses di tempat kerja baru bergantung kepada kekuatan dan kualitas hubungan kolaboratif. Cara bekerja baru mengutamakan kolaborasi di semua fungsi dan tingkatan hierarkis dan juga perusahaan lain. Keterampilan membangun tim sangat penting.

Manajer terbaik saat ini mengubah dan mengontrol mind-set mereka untuk fokus pada pembinaan dan memberikan bimbingan, menciptakan organisasi yang cepat, fleksibel, inovatif, dan berorientasi pada hubungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar